Minggu, 29 Desember 2013

Di Balik Tragedi Pengeboman Yogyakarta

Judul film: Java Heat
Sutradara: Conor Allyn
Produser: Conor Allyn, Rob Allyn, Seth Baron
Pemain: Ario Bayu, Atiqah Hasiholan, Kellan Lutz, Mickey Rourke
Distributor: Margate House
Rilis: April 2013
Durasi: 98 Menit

Sebuah film yang (lagi-lagi) diproduksi oleh sineas luar negeri berhasil mengangkat budaya dan nilai-nilai Jawa di balik pencarian pelaku dan motif teror bom Yogyakarta. 

Conor Allyn kembali produksi sebuah film yang mengangkat budaya dan perjuangan Indonesia, setelah sebelumnya berhasil dengan trilogi garuda; Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011). Bedanya kali ini Conor angkat genre action di Film Java Heat

sumber: istimewa

Kali ini Conor ceritakan perjuangan seorang Letnan dari Kepolisian Republik Indonesia yang tergabung dalam Detasemen Khusuh (densus) 88 anti teror, seorang Letnan bernama Hashim, (diperankan oleh Ario Bayu) yang berusaha menguak siapa pelaku teror bom disebuah upacara adat di Keraton Yogyakarta. Dibantu oleh seorang letnan dari marinir USA, Jake Travers (diperankan oleh Kellan Lutz).

Cerita bermula ketika bom meledak di Keraton Yogyakarta disaat pesta penobatan Sultana (diperankan oleh Atiqah Hasiholan) menjadi pengganti Sri Sultan Hamengkubuwono XX. Sultana menjadi korban bom tersebut, Jake Travers berada disana menyaksikan sehingga ia ditahan untuk jadi saksi. Letnan Hashim lah yang mengintrogasinya, karena misi yang diembannya tak ingin diketahui siapapun Jake menyamar sebagai asisten dosen yang mengajar untuk kesenian dan budaya Asia Tenggara. 

Hingga suatu saat penyamarannya diketahui oleh Letnan Hashim. Ia tahu persis mereka sedang meyelesaikan kasus yang sama, namun mereka tak bisa bekerjasama dan memutuskan untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan cara mereka masing-masing. 

Di sela-sela alur cerita yang terus bergerak maju, Conor menyisipkan budaya dan nilai jawa yang begitu kental terasa ditengah era modernisasi teknologi. Misalnya ketika Letnan Hashim mengenalkan panggilan “mas” pada Jake, batik dan becak kayuh yang identik dengan keraton Yogyakarta. Bahkan disatu scene ada dua orang wanita dengan pakaian adat jawa tengah mematung memperagakan tarian jawa, pose mereka terus berganti dalam beberapa detik. Tak lupa Conor juga sempat tampilkan pertunjukan wayang ditengah keramaian pasar malam yang dipenuhi oleh wanita malam, waria dan diskotik. Namun yang tak saya mengerti adalah kenapa Conor menggunakan orang asing untuk memerankan Sultan Hamengkubuwono XX.

Tak hanya nilai dan budaya Jawa, melalui film ini Conor coba tunjukan pada dunia toleransi tinggi antar umat beragama di Indonesia, seperti  tak ada sekat yang membatasi umat Islam, Nasrani dan Budha, buktinya Letnan Hashim memandikan jenazah anak buahnya yang kristiani di pelataran masjid. Conor juga coba jelaskan bagaimana paham jihad yang sebenarnya, melalui tokoh bernama Ahmad, seorang penganut Islam yang taat dan bersedia berjihad, ia bekerja di bawah perintah Malik (diperankan oleh Mickey Rourke). Terjadi pertentangan antara mereka ketika Malik melibatkan orang-orang yang tak bersalah dalam aksinya. “Jihad tidak mengijinkan keterlibatan orang-orang yang tidak bersalah,” begitu ucap Ahmad. 

Puncak cerita terasa dikala diculiknya keluarga Letnan Hashim oleh Malik. Jake tahu itu, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Hashim guna menangkap Malik. Disinilah Jake jelaskan semua hasil penyelidikannya selama ini. Rupanya motif pengeboman Keraton Yogyakarta tempo hari lalu bukanlah didalangi oleh teroris melainkan usaha Malik guna memuluskan langkahnya mencuri kalung berlian turunan kerajaan Majapahit yang dipakai oleh Sultana ketika pengeboman terjadi, Malik kerjasama dengan Perdana Menteri Keraton yang ingin mengkudeta kedudukan Sultana untuk menjadi Sultan Hamengkubuwono XXI. 

Kembali nilai budaya keraton sangat terasa di sini, semua yang tinggal dilingkungan keraton memakai sarung dan baju batik. Coba sedikit modern, mereka dilengkapi dengan senjata api bukan senjata tradisional seperti keris. 

Candi Borobudur menjadi latar tempat yang sempurna untuk mengakhiri cerita ini. Di tengah perayaan umat Budha yang berkumpul di pelataran candi, Malik muncul sambil membawa Sultana yang ternyata masih hidup. Semua yang hadir di sana terkejut melihat Sultana yang masih sehat. Sultana dan Malik mendaki puncak Borobudur yang diikuti oleh Jake dan Letnan Hashim. Terjadi baku tembak di puncak Borobudur yang akhirnya dimenangkan oleh Jake dan Letnan Hashim, sayangnya ending yang muncul di sini tak kllimaks dan bisa ditebak.  

Secara keseluruhan Conor sukses membuat kita kembali merenungi budaya sendiri agar tak punah ditelan kemajuan zaman. Kita boleh gunakan teknologi secanggih apapun tapi jangan lupakan warisan budaya kita. Pesan tersebut sangat terasa ketika salah seorang prajurit keraton yang gunakan Ipad untuk melacak keberadaan Letnan Hashim dan Jake namun mereka tetap gunakan kostum tradisional yaitu pakaian adat jawa. Dengan kualitas pengambilan gambar yang nyaris menyamai film Holywood harusnya bisa memacu semangat anak negeri untuk hasilkan film dengan genre serupa sayangnya dalam film ini hanya budaya Jawa yang ditampilkan sehingga takutnya memberi kesan bahwa Indonesia hanyalah Pulau Jawa saja. Kesan itu makin terasa dengan adanya poster yang bertuliskan Pemerintah yang kuat untuk Jawa yang lebih baik.

Pun penggunaan bahasa Inggris di hampir semua adegan dan percakapan bahkan di lingkungan Keraton, ada baiknya tetap gunakan bahasa Jawa jika mengambil gambar di Keraton sehingga kesan mengangkat budaya akan makin terasa di film ini.

Rabu, 27 November 2013

Bisakah Kita Menyamai Tinggi Mereka?

“Pendek kali pemain-pemain kita ini, yang tertinggi saja hanya setinggi bahu lawan.”

Begitulah ucapan yang terlontar dari ayah saya ketika kami menonton pertandingan sepak bola antara Tim nasional (timnas) Indonesia melawan Timnas Uruguay beberapa tahun lalu. Memang benar, jika diperhatikan rata-rata tinggi badan pemain kita jauh lebih pendek dari tinggi pemain dari negara-negara Amerika Selatan ataupun Eropa. Rata-rata tinggi badan mereka berkisar antara 173-178 sentimeter, sedangkan tinggi rata-rata badan orang Indonesia hanyalah 158 sentimeter saja.


Belum lagi jika dibandingkan dengan beberapa negara dari Asia seperti Jepang atau Korea Selatan. Rata-rata tinggi badan mereka ada pada angka 170 sentimeter. Padahal dulu saya pernah mendengar cerita dari nenek bahwa orang Jepang yang menjajah di tahun 1940-an lebih pendek dari kita. Kenapa orang Eropa, Amerika ataupun Jepang bisa lebih tinggi dari kita? Adakah hubungannya dengan ras?

Sebuah laporan hasil penelitian dari UNICEF pada tahun 2003 menyatakan tak ada korelasinya antara ras seseorang dengan tinggi badan. Dalam laporan itu disebutkan ras yang sama bisa memiliki perbedaan tinggi badan yang mencolok apabila taraf ekonomi dan kesehatannya berbeda, sebagai contoh sekitar tahun 1990-an lalu orang Korea Utara hidup dalam taraf ekonomi dan kesehatan yang buruk, kelaparan banyak melanda negeri itu. Alhasil, remaja yang tumbuh di periode waktu itu memiliki tinggi badan dua belas sentimeter lebih pendek daripada orang Korea Selatan yang hidup lebih makmur pada periode yang sama.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Timothy J Hatton, seorang Profesor dari University of Essex menyimpulkan terjadi kenaikan tinggi badan orang Eropa sebesar sebelas sentimeter dalam kurun waktu 1870-1980. Pada tahun 1870 itu rata-rata tinggi orang Eropa adalah 167 sentimeter, sedangkan tahun 1980 meningkat jadi 178 sentimeter. Data tinggi badan ia dapatkan dari arsip militer dan rekam medis.

Menurut penelitian tersebut naiknya tinggi badan orang Eropa selama seratus tahun itu akibat membaiknya kondisi lingkungan, ekonomi, dan tingkat pendidikan serta asupan gizi dan nutrisi yang tepat. Seperti meningkatnya konsumsi ikan dan kalsium. Ikan mengandung protein yang nilainya sangat tinggi jika dibandingkan sumber protein lain. Protein sangat dibutuhkan tubuh untuk membangun dan mengganti sel yang rusak sehingga dengan cukupnya protein pertumbuhan bisa maksimal. Begitu juga dengan kalsium, kalsium sangat dibutuhkan oleh tulang untuk proses pembentukannya agar kuat dan bagus perkembangannya.        
 
sumber: istimewa
Rendahnya pendapatan ekonomi orang Asia, mengakibatkan mereka lebih sedikit mengkonsumsi makanan penunjang pertumbuhan badan seperti ikan, padahal ikan merupakan salah satu sumber utama untuk memiliki tinggi badan yang ideal. Oleh karenanya, penting bagi orang Asia untuk mengkonsumsi makanan bergizi untuk membantu pertumbuhan tinggi badan yang ideal. Contoh nyatanya adalah Jepang, mereka mengalami peningkatan tinggi badan yang pesat setelah taraf ekonomi dan kesehatan mereka membaik. Kita sering dengar bahwa orang Jepang banyak mengkonsumsi ikan sebagai makanan utamanya.

Dari data dua penelitian di atas membuktikan bahwa ras atau suku tak memiliki pengaruh pada tinggi badan seseorang. Tak selamanya Ras Kaukasoid (ras utama masyarakat Eropa) memiliki postur tubuh yang tinggi, buktinya mereka dulunya juga memilki tinggi badan seukuran orang Indonesia sekarang. Pun begitu dengan Ras Mongoloid (Ras utama masyarakat Asia) tak harus merasa minder memilki tinggi badan yang “mini” sebab Jepang dan Korea Selatan telah membuktikan dengan perbaikan taraf ekonomi dan kesehatan, tinggi badan bisa meningkat dengan cepat. 

Pun begitu dengan penduduk Indonesia. Dengan perbaikan taraf ekonomi dan perbaikan layanan kesehatan akan mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia untuk mencapai tinggi badan yang ideal dan bisa menyamai tinggi badan orang Jepang bahkan Eropa. Kuncinya perbaikan taraf ekonomi akan membuka keran pengkonsumsian makanan penunjang pertumbuhan yang baik seperti ikan dan kalsium yang banyak terkandung pada susu. Sehingga kita pun bisa samai tinggi mereka!

Tulisan ini versi asli dari tulisan yang juga terbit di suarausu.co

Senin, 09 September 2013

The Great Wall of Koto Gadang, Tembok Besar China Ala Bukittinggi

Tak perlu jauh-jauh ke China jika ingin menyaksikan The Great Wall of China yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Cukup datang ke kota Bukittinggi anda bisa merasakan sensasi tembok besar China tersebut plus suguhan pemandangan Grand Canyon ala Bukitinggi, Ngarai Sianok

Januari lalu Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring datang ke kota Bukittinggi. Tujuan kedatangannya ke kota wisata itu kali ini adalah meresmikan obyek wisata baru bernama Janjang Koto Gadang atau The Great Wall of Koto Gadang.Janjang dalam bahasa minangkabau berarti jenjang.

Pemandangan Ngarai Sianok | Gio Ovanny Pratama
Sejatinya The Great Wall of Koto Gadang ini telah ada sejak lama. Dulu disebut sebagai janjang saribu ( jenjang seribu, -red) karena jumlah anak tangga yang berada di daerah ini berjumlah seribu. Kemudian oleh perantau minang yang kemudian menjadi penyandang dana utama sepakat memperbaiki janjang saribu ini dengan tambahan arsitektur bangunan mirip tembok besar di China. 

The Great Wall ini menghubungkan dua daerah di Sumatera Barat. Membentang dari kota Bukittinggi hingga kecamatan IV Koto di Kabupaten Agam. Tepatnya di daerah wisata yang telah terkenal sebelumnya, Ngarai Sianok. Dibangun di tengah-tengah perbukitan menjadikan pemandangan disekitarnya menjadi sangat indah.   

Lokasinya yang berdekatan dengan Lubang Jepang membuat obyek wisata ini sangat mudah untuk di akses. Cukup naik angkot atau mengendarai sepeda motor sudah bisa menikmati suguhan alam dan replika salah satu keajaiban dunia ini.

Janjang Koto Gadang ini memiliki panjang satu setengah kilometer. Lima ratus meter pertama pengunjung harus melewati jalanan menurun menuju sebuah jembatan yang menjadi pintu masuk  janjang. Pengunjung tak dipungut biaya kontribusi untuk masuk. Jalanannya sangat mulus, jalan selebar dua setengah meter ini telah diberi paving block sehingga jalannya terlihat bersih dan rapi. Di sekeliling jalan terhampar sawah milik penduduk, terlihat dinding ngarai yang menjulang tinggi sebab jalanan menurun tersebut sebenarnya mengarah ke dasar ngarai. 

Jenjang Koto Gadang | Gio Ovanny Pratama
Kemudian seribu meter berikutnya, pengunjung harus menyiapkan tenaga ekstra untuk menaiki seribu anak tangga menuju ke puncak ngarai. Itu lah dia janjang Koto Gadang atau The Great Wall Of Koto Gadang tersebut. Keseluruhan anak tangga tersebut tak semerta-merta langsung seribu. Seribu anak tangga  tersebut terbagi-bagi atas beberapa kelompok jenjang. Satu kelompok terdiri atas lima sampai tiga puluh anak tangga. Jarak antar kelompok jenjang juga bervariasi, mulai dari tiga hingga lima meter dengan lebar jalan sebesar dua meter.

Tak sedikit pengunjung yang harus berhenti di tengah jalan untuk beristirahat sejenak akibat kelelahan menaiki anak tangga. Namun ketika beristirahat rasa lelah tersebut langsung tergantikan dengan suguhan pemandangan alam nan elok. Tentu saja semakin tinggi mendaki maka semakin indah pula pemandangan yang tampak. Pemandangan yang lebih indah bakal tersuguhkan jika telah sampai di puncak jenjang atau puncak ngarai. Di puncak beberapa kios makanan telah siap menyediakan bermacam makanan dan minuman untuk mengembalikan stamina, atau sekedar duduk-duduk sambil menikmati pemandangan Ngarai Sianok di tempat duduk yang tersedia. Beberapa toko souvenir juga tersedia bagi pengunjung yang ingin memburu oleh-oleh.

Salah satu sudut jenjang | Gio Ovanny Pratama
Angin kencang di puncak seakan bergantian menyapa pengunjung. Pemandangan kota Bukittinggi bisa terlihat dari kejauhan, Gunung Singgalang pun tepat menjulang tinggi di belakang pengunjung jika melihat ke arah kota. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke puncak. Di puncak ini juga ada monumen peringatan tempat lahirnya pahlawan nasional, H Agus Salim.

Semakin sore pengunjung semakin ramai memadati The Great Wall ini, sebab udara sejuk dan segar akan bisa dinikmati ketika pagi atau mulai siang menjelang sore. Sedangkan jika pengunjung datang di siang hari matahari cukup terik mampu membuat tubuh berkeringat.

Desi Rahayu salah seorang pengunjung menilai obyek wisata baru ini sangat menarik. Menurutnya pemandangan alam di sana sangat indah, ia sendiri sudah enam kali ke Janjang Koto Gadang ini. Namun menurutnya lagi perlu sesuatu yang bisa membuat tempat ini lebih menarik, “Sesuatu yang bisa dijadikan maskot tempat ini, seperti hewan atau apa gitu,” harapnya. 
Mendaki Jenjang | Gio Ovanny Pratama

Berbeda dengan Desi, Hafiz Fikri salah seorang pengunjung berpendapat Janjang Koto Gadang masih butuh sentuhan dari pemerintah daerah setempat baik dari segi pengelolaan dan keberadaan fasilitas umum sebagai pelengkap daerah ini. “Tempat ini bisa jadi lebih menarik jika ada perhatian lebih dari pemerintah setempat,” ungkapnya. 

Tulisan ini juga terbit di suarausu.co

Rabu, 24 Juli 2013

Apapun Makannya Minumnya Jangan Teh

Sering terdengar jargon yang hampir mirip dengan judul di atas. Jargon yang digunakan untuk kepentingan komersial tersebut sebenarnya berisi ajakan yang salah kaprah. Kita juga sudah terbiasa dengan kebiasaan minum teh setelah makan karena dipercaya membawa kesegaran dan menghilangkan dahaga apalagi jika di tambah es batu. Namun kenyataannya, dari segi kesehatan minum teh setelah makan tidak lah sehat.  

Kebun teh. Sumber foto: republika.co.id
Teh yang sehari-hari dikonsumsi berasal dari daun teh yang tumbuh di pegunungan. Teh tersebut mengandung senyawa tannin dari golongan polifenol. Tannin ini lah yang memberikan warna pekat dan aroma wangi pada teh. Senyawa tannin juga berperan dalam proses imunitas terhadap bakteri dan oksidan sehingga sering disebut antibakteri dan antioksidan. 

Secara kimiawi senyawa tannin akan berikatan dengan mineral seperti Fe (besi). Begitu lah reaksi yang terjadi di tubuh ketika senyawa tannin yang ada dalam teh bertemu dengan zat besi yang terkandung dalam makanan. Efeknya zat besi yang seharusnya dibawa oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh menjadi berkurang atau bahkan tak ada zat besi yang di bawa.

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Misalnya pembentukan Hemoglobin (Hb) yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan menyimpannya ke otot untuk pembakaran energi cadangan. Zat besi juga di butuhkan tubuh untuk reaksi pembakaran guna menghasilkan energi yang berguna untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Kekurangan zat besi berdampak pada berkurangnya pasokan oksigen untuk pembentukan energi, sehingga muncul gejala-gejala lelah/letih, karena tak ada yang mengikat oksigen yang biasanya dibawa oleh hemoglobin dengan bantuan zat besi. Penyakit umum yang muncul jika kekurangan zat besi adalah anemia. 

Selain dampak di atas, ikatan antara tannin dengan zat besi serta beberapa mineral lain seperti magnesium akan memiliki dampak jangka panjang berupa pembentukan batu ginjal. Senyawa tannin juga bisa mengakibatkan koagulasi (pembekuan/penggumpalan) atas protein dari daging, telur, susu dan berbagai makanan sumber protein lainnya. Ini lah yang menyebabkan protein tak dapat dicerna. 

Ilustrasi teh. Sumber foto: republika.co.id
Jelaslah senyawa tannin yang dikandung teh memiliki efek negatif bagi kesehatan. Menghambat penyerapan zat besi yang mengakibatkan gangguan produksi energi tubuh dan anemia serta membentuk gumpalan yang beresiko menjadi batu ginjal.

Cukup lah air putih menjadi minuman setelah makan, karena selain bisa membersihkan mulut dengan efektif, air putih tidak memiliki efek negatif terhadap pencernaan. Air putih juga mengandung vitamin C terlarut yang bisa mempercepat proses penyerapan zat besi dalam darah.  

Namun jangan langsung menjadikan teh sebagai daftar hitam dalam susunan minuman favorit anda. Sebab teh masih dapat dinikmati asalkan tidak dikonsumsi bersamaan dengan makan. Senyawa tannin atau polifenol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk mengikat bakteri dan oksidan yang masuk ke tubuh.  Untuk menghindari gangguan penyerapan zat besi oleh tannin minum lah teh dua jam sebelum atau sesudah makan. Konsumsi teh di pagi dan sore hari juga bisa meningkatkan semangat dan gairah kerja.

Kamis, 18 Juli 2013

Untittled

Ini adalah rangkaian judul-judul lagu Peterpan yang aku coba jadikan sebuah cerita. He he he....
Ini di rangkai sekitar tiga tahun yang lalu

MUNGKIN NANTI kan kutuliskan SEMUA TENTANG KITA pada sebuah TAMAN LANGIT walaupun ku tak tahu ADA APA DENGANMU namun kan kutuliskan tentang SATU HATI YANG TERDALAM untukmu SAHABAT.


Ini bukanlah KHAYALAN TINGKAT TINGGI yang slalu DIATAS NORMAL namun COBALAH MENGERTI AKU kan slalu ada dibelakangmu dan kau pun selalu ada DIBELAKANGKU sehingga KITA pun TERTAWA bersama
.

Ku coba MENATAP LANGIT dan memikirkan tentang AKU DAN BINTANG namun ternyata LANGIT TAK MENDENGAR saat ku tanya adakah BINTANG DISURGA.


Percayalah WALAU HABIS TERANG dia kan selalu ada DIBALIK AWAN meskipun TAK ADA YANG ABADI tapi TAK BISAKAH kita tuk saling menunggu.


Dan ingatkah kau saat KUKATAKAN DENGAN INDAH semua mimpi - MIMPI YANG SEMPURNA ketika kita harus MELAWAN DUNIA DAN HILANG lah semua keraguan yang kita dapatkan dulu?.

 
Dan pada akhirnya kita pun mendapatkan YANG TERBAIK DAN TERINDAH...............

Sabtu, 06 Juli 2013

Kolam Delapan Putri: Pesona Baru Danau Linting

Danau linting sudah cukup terkenal dikalangan pecinta ekowisata di Sumatera Utara, namun tak hanya air yang hijau dan pemandangan asri yang menjadi daya tarik danau ini. Air cinta, Gua emas dan kolam delapan putri, katanya baru ditemukan dua bulan yang lalu.

Sesudut danau Linting dengan air yang berwarna hijau | Gio Ovanny Pratama
 Berjarak sekitar lima puluh kilometer dari pusat kota Medan anda akan menemukan sebuah destinasi ekowisata Sumatera Utara yang bisa dibilang masih alami. Berlokasi di desa Sibunga-bunga hilir Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang terdapat sebuah danau bernama danau Linting


Akses menuju danau Linting terbilang cukup mudah. Perjalanan selama 80-90 menit bisa anda tempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Namun anda harus berhati-hati sebab jalanan yang akan ditempuh masih banyak yang berlubang dengan lebar badan jalan tiga sampai empat meter saja. Pun begitu dengan truk-truk besar yang juga banyak melintasi jalan terutama di kecamatan patumbak


Tiga ratus meter sebelum mencapai danau, jalanan menanjak merupakan suguhan utama. Terutama 100 meter sebelum danau, tak hanya menanjak jalanan tersebut masih berbatu. Walaupun sudah ada sedikit bagian yang diberi paving block. Petugas parkir akan langsung menyetop disini, pengunjung diharuskan membayar uang masuk dan parkir Rp lima ribu perorang.


Sesampainya di danau anda akan langsung disuguhi pemandangan asri ala pegunungan. Hamparan air berwarna hijau seluas dua hektar dikelilingi pohon-pohon membuat udara terasa sejuk. Sejuknya alam dan hijaunya air seolah-olah mengesankan air danau ini dingin. Namun setelah di dekati akan terasa uap panas dari arah danau. Jika anda menyentuh airnya maka akan terasa panasnya air danau ini. Hal ini disebabkan karena danau ini merupakan danau vulkanik, Panasnya air danau disebabkan oleh adanya kandungan belerang di dasar danau.


Sudut lain pemandangan dari danau Linting dengan air yang berwarna biru | Gio Ovanny Pratama
 Rasakan juga sensasi lain dari danau ini, cobalah mengelilinginya. Anda akan menemukan sebuah anomali perubahan warna air danau yang awalnya hijau menjadi kebiruan setelah mendapatkan sudut pandang yang pas.


Jika anda ingin berenang di danau ini, sebaiknya jangan sampai ke tengah, sebab dalamnya danau ini belum ada satu pun orang yang tahu. Bibir pantai danau ini pun langsung mengarah curam ke dalam layaknya bibir sumur. Pernah ada cerita dari penduduk setempat seorang pemuda yang tenggelam jasadnya baru ditemukan esoknya dengan warna kehitaman seperti hangus. Namun begitu dahaga anda untuk menikmati panasnya air ini tetap dapat tersalurkan sebab ada beberapa titik yang memungkinkan untuk berenang.
   

Terlihat bibir pantai danau yang langsung curam menuju dasar danau. | Gio Ovanny Pratama
Saat ini tak hanya danau yang bisa dinikmati di objek wisata ini. Seratus meter dari danau anda akan dapatkan sensasi baru dari danau ini. Kolam delapan putri yang baru dibuat dua bulan yang lalu dan gua emas.


Konon ceritanya pengelola kolam ini, Antonius Sembiring mengaku melihat cahaya berwarna kuning, merah, putih dan biru di kolam ini. Pria yang akrab disapa Bro ini bisa berhubungan dengan makhluk gaib dan mendapatkan petunjuk dari kilauan cahaya tersebut, Ia tahu kalau ia diharuskan membuat kolam untuk tempat pemandian delapan putri yang berasal dari kerajaan gaib. Kolam tersebut harus dibuat sendiri, tak boleh dibantu. “Kalau dibantu kolam ini tak akan pernah jadi, sebab malah akan jadi batu (kolamnya, -red),” kisahnya.


 Beberapa pengunjung merendam kaki di salah satu kolam delapan putri | Gio Ovanny Pratama
Ada lebih dari delapan kolam yang didominasi warna biru dan hijau. Sama dengan danau Linting air di kolam ini juga panas bahkan lebih panas dari pada air danau. Panasnya air kolam tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, stroke dan rematik. Abdul Wahab contohnya, kakek berusia enam puluh enam tahun ini mengaku telah delapan tahun menderita stroke, sehari-hari ia berjalan dengan tongkat. Namun setelah ia berendam di salah satu kolam ia sudah bisa berjalan sendiri. “Enggak sampai satu jam saya berendam, sudah bisa jalan,” akunya.
 Tak semua kolam yang diperbolehkan untuk berendam, hanya dua saja. Selebihnya hanya boleh sebatas cuci muka saja. Hal ini disebabkan kolam lain sudah menjadi milik delapan putri dari kerajaan gaib tadi, “Kolam tersebut jadi tempat mereka mandi jadi tak boleh diganggu,” kata Antonius.



Satu lagi yang unik dari kolam ini, ada satu kolam yang disebut air cinta. Disebut air cinta karena menurut Antonius jika seorang mencuci muka di air tersebut maka ia akan segera mendapatkan jodoh yang dikehendakinya. Airnya panas dan jernih, kolam ini juga salah satu dari kolam yang dimiliki delapan putri tersebut.
Seorang pemuda tengah mencuci muka di air cinta yang dipercaya bisa mendatangkan jodoh | Ridha Annisa Sebayang
Masih di area yang sama ada dua buah gua yang memilliki keunikan berbeda. Satu gua lelaki dan satu lagi gua perempuan atau yang lebih dikenal dengan gua emas. Penamaan gua perempuan dikarenakan pintu masuk gua tersebut mirip perempuan batak yang membawa tudung saji di atas kepala.




Gua Lelaki memiliki tinggi satu sampai dua meter dengan panjang kedalam sekitar lima belas meter. Udara didalam gua sangatlah pengap, hawa panas langsung menyambut ketika kaki anda baru menginjak pintu masuk, sehingga baru lima menit di dalam sudah cukup untuk membuat mandi keringat. Di dalamnya ada ruangan seluas lima meter persegi, menurut Antonius ruangan ini digunakan sebagai tempat musyawarah kerajaan jin tersebut.


Dinding dan langit-langit guanya merupakan batuan basah dan membentuk stalaktit (batuan beku pada langit-langit gua, -red). Lantainya becek karena air yang menetes dari langit-langit gua membasahi lantai gua yang masih terbuat dari tanah.
Sebuah ruangan di dalam gua Lelaki yang dipercaya menjadi tempat bermusyawarah kerajaan gaib | Gio Ovanny Pratama
Beda lagi dengan gua Perempuan, gua ini jauh lebih kecil dari gua lelaki. Tingginya hanya dua meter dengan luas dua meter persegi. Kalau tadi gua lelaki pengap, gua perempuan lebih sejuk sehingga jika berlama-lama di dalam tak akan membuat anda mandi keringat lagi. Gua ini dikatakan gua emas karena terdapat serpihan emas yang menempel di dinding dan langit-langit gua. Uniknya gua emas ini baru ditemukan dua minggu yang lalu. Terlepas emas itu asli atau tidak belum ada yang memastikannya.


Keunikan kolam dan gua ini bisa anda nikmati dengan membayar Rp tujuh ribu perkepala. Dengan biaya segitu anda dibolehkan untuk berendam di air panas sepuasnya tentunya di dua kolam yang diperbolehkan tadi.


Terlepas dari cerita tersebut benar atau tidak, bagi pencinta ekowisata kolam delapan putri dan gua emas menjadi paket yang tak boleh anda lewatkan ketika berkunjung ke danau Linting. Obyek wisata yang masih asri dan menyimpan berbagai cerita mistik dan misteri.


*Tulisan ini dimuat juga di suarausu.co

Minggu, 16 Juni 2013

Sedikit Cerita di Lab Terakhir

Bulat lonjong, panjang 15-20 sentimeter dengan warna kemerahan. Benda itu lah yang menjadi bahan sampel kami untuk praktikum Gizi yang terakhir.

"Sosis merah yang dijual di SD," kata laboran kami.

Sebenarnya sosis sudah dua minggu menjadi sampel kami untuk percobaan. Minggu pertama kami berhasil mendapatkan sosis yang dimaksud. Di Minggu pertama ini sosis digunakan untuk percobaan uji pewarna.

Sedangkan untuk minggu kedua, kami akan menguji zat pengawet dan pemanis pada makanan. Kembali kami kebagian sampel sosis merah yang dijual di SD untuk uji pengawet dan es cendol untuk uji pemanisnya.

Sialnya minggu kedua ini kami terlambat mencari sosis. Aku dan satu temanku yang kebagian tugas mencari sampel baru bergerak sekitar jam satu. Padahal jam segitu anak SD sudah bubar.

Benar saja sesampainya kami di lokasi, siswa SD sudah pada pulang, penjual sosis juga sudah 'balik kanan'. Sudah pukul setengah dua lewat kami belum juga mendapatkan sampel sedangkan pukul dua kami sudah harus masuk lab. Akhirnya kami putuskan untuk beli sosis di kedai-kedai saja daripada kami tak bisa masuk lab.

Rupanya beberapa kedai yang kami tanyai tak ada yang berjualan sosis, aneh juga pikir ku. waktu tersisa lima belas menit lagi, kami kembali ke kampus sembari mencari. Untungnya ada juga yang jual. Sosis merek So *ic* seharga seribu kami bawa dua buah. Padahal yang disuruh laboran adalah sosis merah yang dijual di SD tapi sosisnya kami ganti dengan sosis yang di jual di kedai. Hehehe...

Kemudian kami membeli bakso bakar di kampus, plastiknya diambil untuk tempat sosis disimpan. Hal ini kami lakukan supaya orang makin percaya bahwa itu adalah sosis yang dijual di
SD. Memang dasar otak mafia wkwkwkwkw.

Sesampainya di lab, sang laboran telah mulai mengabsen jadi kami cepat-cepat memakai baju lab dan membawa sampel berupa sosis merah yang di jual di SD (di kedai sebenarnya) dan es cendol. Untung saja kami tak ketahuan hehehe...

Jadi lah kami ngelab dengan lancar...

#Post ini bukan bermaksud menjelekan satu pihak hanya sebatas hiburan belaka, dan berbagi cerita menarik.

Jumat, 26 April 2013

Malam Berinai Harapan dan Doa dalam Inai

Awalnya diharapkan menjadi kekuatan gaib, namun seiring perkembangan zaman menjadi pertanda seorang telah menikah


Malam itu, 14 Desember 2010 adalah adalah hari bahagia bagi Mira Mabrura. Ia akan menjalani prosesi malam berinai.  Walaupun sebelumnya ia pernah menyaksikan prosesi malam berinai, namun kali ini ada sesuatu yang spesial. Jantungnya berdegup kencang sebab malam itu ia lah pengantin yang akan diinaikan.


Setelah didandani, Mira duduk di pelaminan. Para tamu dan sanak saudara telah berkumpul untuk mengaji dan berdoa bersama, kemudian melantunkan marhaban sambil diiringi proses tepung tawar.


Setelah prosesi tepung tawar selesai, Mira harus menari sebagai salah satu prosesi yang harus dilengkapi dalam malam berinai. 


Dua gadis dan tiga jejaka telah siap menyambut Mira untuk menari. Mereka berbaris membentuk banjar, satu banjar pria dan satu banjar perempuan. Mira kemudian bergabung melengkapi jumlah ganjil perempuan. “Saya sudah tahu akan menari, calon pengantin memang harus nari,” kenang Mira. 


Musik akordion mulai dialunkan dan terdengar syahdu mengiringi tarian mereka. Mira dan penari lainnya mulai menarikan sembilan tarian wajib melayu. Namun, Mira hanya menari dari tari pertama sampai tari ke tiga saja, Kuala Deli, Mak Inang dan Serampang Dua Belas. Sebab tak semua tarian dilakukan dengan jumlah tiga pasang. Ada yang hanya dua pasang bahkan hingga tersisa satu orang saja.


Tibalah disaat tari piring, yang tersisa tinggal seorang pria. Ia menari dengan membawa bakul berisi enam atau tujuh piring kecil berisikan inai yang akan diusapkan ke pengantin wanita. 


Setelah tari-menari, Mira dibawa ke kamar pengantin untuk dipakaikan inai pada kuku dan punggung tangan, kemudian kuku kaki. Cara memakai inai cukup sederhana, dengan mengusapkan tumbuhan inai yang telah ditumbuk. Inai diusapkan oleh saudara ibu dan saudara perempuan pengantin yang sudah baligh.


Malam berinai dilakukan di rumah keluarga pengantin perempuan dan hanya satu malam. tujuannya untuk memberitahu tetangga bahwa sang pengantin sudah ada yang memiliki dan sudah siap untuk menikah, sekalian pamit dengan orang tuanya, sebab pengantin wanita akan meninggalkan rumah dan akan dibawa ke rumah pengantin pria. 


Prosesi malam berinai sebenarnya terdiri atas tiga tahap. Inai curi, inai kecil dan inai besar. Inai curi dilakukan oleh teman dari pengantin wanita, sedangkan inai kecil dan besar sudah mulai melibatkan pihak keluarga.


Herlina Ginting, Sekretaris Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menjelaskan Inai curi dilakukan tiga hari sebelum pembacaan akad pernikahan. Di malam hari saat pengantin wanita tertidur, teman-temannya datang mengusapkan tumbuhan inai pada kedua tangan dan kaki. Ketika si pengantin wanita bangun esok paginya, ia akan terkejut melihat tangan dan kakinya sudah berwarna merah kecoklatan. “Oleh karena dilakukan pada saat pengantin wanita tertidur, makanya dinamakan inai curi,” ungkapnya.


Tahap berikutnya adalah inai kecil dan besar. Inai kecil dilakukan dua hari sebelum akad pernikahan dan pengantin hanya menggunakan pakaian biasa. Sedangkan, inai besar dilakukan pada malam sebelum akad pernikahan pengantin, kemudian pengantin pria dan wanita sudah menggunakan pakaian adat pernikahan, lalu didudukan di pelaminan. Pada inai besar semua kerabat, teman-teman dan undangan sudah bisa menyaksikan prosesi ini.


Prosesi dari  malam berinai memiliki makna filosofis tersendiri. Herlina berpendapat tradisi malam berinai sendiri telah ada sejak masyarakat melayu memiliki kepercayaan yang dianut semasa itu, animisme yaitu percaya pada roh-roh nenek moyang. Menurut kepercayaan mereka, berinai memberi kekuatan gaib, supaya mereka langgeng, kuat dan bertenaga. Sehingga pengantin yang diinaikan bisa membangun rumah tangga yang baik, “Mereka mampu mengelakan dan menjauhkan segala sihir dan roh jahat yang mengganggu,” jelas Herlina.


Warna merah pada inai diartikan sebagai kekuatan yang memberikan keberanian. Inai yang diusapkan pada kedua tangan dan kaki dipercaya menjadi sumber utama mobilitas dan kekuatan manusia. 


Sebenarnya, beberapa daerah juga memiliki malam berinai yang mirip dengan tradisi budaya melayu, namun dengan nama yang berbeda. Di Aceh disebut Bohgaca, di Minangkabau terkenal dengan malam bainai, di Palembang dikenal dengan berpacar, sedangkan di betawi disebut dengan malem pacar. Walaupun beragam namanya, namun makna dan tujuannya tetap sama. Sebab tradisi itu berasal dari rumpun budaya yang sama.


Kepraktisan yang Mengikis Budaya

Kemajuan zaman dan modernisasi membuat tradisi malam berinai mulai terkikis dari keasliannya. Malam berinai yang sejatinya dilaksanakan selama tiga malam berturut dipersingkat menjadi hanya satu malam saja. Herlina menyebutkan banyaknya waktu yang dibutuhkan membuat masyarakat lebih memilih untuk melaksanakan malam berinai lebih singkat dan cepat.


Menurut Herlina, masyarakat sekarang tak lagi memegang pepatah biar lambat asal selamat, akan tetapi sekarang masyarakat sudah banyak yang beranggapan boleh cepat asalkan tepat sasaran dan tujuan utamanya tercapai. “Biarlah cepat tapi harus tepat, yang penting tujuan utamanya tercapai,” jelasnya.


Walaupun begitu, malam berinai masih dilakukan, namun inai curi jarang dilakukan. “Langsung ke inai besarnya aja,” tambahnya.


Berdasarkan nilai filosofisnya. Malam berinai tidak lagi diartikan sebagai pemberi kekuatan gaib, Karena perkembangan agama, berinai diartikan sebagai pertanda seorang gadis telah memiliki suami guna menghindarkan dari fitnah. “Enggak inai itu lagi yang kita anggap sebagai suatu pemberi kekuatan, tetapi karena itu merupakan bagian dari kebudayaan maka itu tetap ada,” tutup Herlina.  

*Tulisan ini dimuat di Tabloid SUARA USU edisi 92

Selasa, 16 April 2013

Cinta dari Segi Biologi

Oleh: Gio Ovanny Pratama
  
Ketika jatuh cinta, pasti lah anda merasakan berbagai perasaan. Ingin selalu bertemu dengannya, bagaikan orang yang ketagihan candu, jantung yang berdetak kencang saat dekat dengan si ‘dia’ hingga mengakibatkan tak nafsu makan.


Jika dilihat dari segi biologi, perasaan cinta yang dialami oleh tiap manusia tidaklah terjadi sesederhana begitu saja. Ada peran berbagai hormon yang merangsang timbulnya semua perasaan-perasaan di atas.
Sindrom pertama, perasaan ingin selalu berjumpa dengan si ‘dia’ merupakan akibat sekresi hormon dopamine. Hormon ini bekerja selayaknya kokain yang mengakibatkan kecanduan. Dopamine juga disebut sebagai pemberi sensasi kesenangan sebab hormon ini akan disekresikan dan aktif ketika seseorang merasa senang.

Saat jatuh cinta pasti seseorang merasakan senang, ini mengakibatkan dopamine aktif dan kadarnya dalam tubuh meningkat. Itu sebabnya orang yang jatuh cinta akan merasakan kesenangan dan memiliki tingkat motivasi yang tinggi.

Selain hormon dopamine, hormon endorpin juga memiliki peran yang sama dalam meningkatkan rasa gembira dan kesenangan. Hormon ini dikatakan bekerja seperti morfin, karena bisa memberikan rasa senang yang berlebihan. Makanya terkadang orang yang jatuh cinta sering salah tingkah karena terlalu bahagia.
Sindrom selanjutnya yang dialami oleh orang yang jatuh cinta adalah, denyut jantung yang semakin kencang dan napas yang terburu-buru (tak beraturan), merupakan pekerjaan dari hormon adrenalin. Fungsi utama hormon ini adalah merangsang denyut jantung dan melebarkan saluran udara sehingga secara otomatis bernafas akan lebih cepat. Secara alami adrenalin disekresikan pada saat tubuh dalam keadaan stress tinggi atau pun saat fisik dalam kondisi yang menyenangkan. Saat orang jatuh cinta produksi adrenalin akan meningkat sehingga denyut jantung makin kencang dan napas terburu-buru.

Efek dari kerja hormon adrenalin adalah menghilangkan nafsu makan karena kerja organ pencernaan jadi melambat, makanya ketika orang jatuh cinta banyak yang tak bernafsu untuk makan.

Sidrom ketiga, seorang yang jatuh cinta akan selalu memikirkan orang yang disukainya. Baik itu perasaan empati atau pun perasaan simpati. Bangun pagi, sarapan sampai tidur lagi selalu saja memikirkan si ‘dia’ merupakan hasil kerja dari hormon oksitosin. Fungsi oksitosin secara umum adalah memberikan rasa percaya diri, mengurangi rasa takut, memengaruhi kemurahan hati dengan meningkatkan empati, perasaan cinta dan koneksi pada orang lain. Nah, itu sebabnya kita selalu memikirkan si ‘dia’.

Selain oksitosin, hormon serotonin juga berperan. Walaupun kerjanya berbanding terbalik namun cukup ampuh membuat Anda takkan memalingkan pandangan ke orang lain. Rendahnya kadar serotonin akan mengakibatkan anda semakin terobesi dengan si ‘dia’. Curi-curi pandang, menyimpan fotonya di dompet sehingga anda selalu memikirkan orang yang anda taksir akibatnya anda jadi insomnia (susah tidur), inilah hasil kerja dari hormon serotonin.

Itulah reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh orang yang jatuh cinta. Ibarat orang bilang “Tak ada chemistry antara pasangan itu” benar adanya. Perasaan cinta antara dua manusia harus melibatkan reaksi kimia yang disebut dengan kecocokan atau chemistry, tanpa itu semua reaksi cinta tak akan membuahkan hasil.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com