Kota Padang Panjang sudah lama memiliki peran penting dalam menghubungkan wilayah pusat Minangkabau (darek/luhak
nan 3) dengan kawasan rantau di pesisir barat, khususnya Padang dan
Rantau Pariaman. Kota ini berfungsi sebagai tempat untuk mentransfer
atau pertukaran bahan-bahan komoditi dari kedua wilayah itu. Muhammad
Saleh Dt.
Orang Kaya Besar, pedagang besar Pariaman di abad ke-19
(lihat: Rubrik ‘Minang Saisuak’, 13 Maret 2011), menceritakan dalam
‘autobiografinya’ Riwajat Hidoep dan Perasaian Saja
(1914) bahwa komoditi utama yang dibawa dari Pariaman ke Padang Panjang
adalah minyak kelapa, garam, ikan asin, daun nipah (untuk rokok, yang
diambil dari Pulau Pagai), dan beras. Sebaliknya dari Padang
Panjang ke Pariaman dibawa berbagai jenis sayur-sayuran. Alat
transportasi utama pada waktu itu adalah pedati melewati jalan Lembah
Anai yang kondisinya masih sangat sederhana.
Oleh sebab itu kota Padang Panjang selalu
ramai. Sejarah telah mencatat bahwa Padang Panjang yang berhawa sejuk
juga menjadi pusat pendidikan yang penting di Minangkabau. Salah satu di
antaranya adalah Sumatra Tawalib yang terkenal itu. Kota ini juga menjadi pencetus gerakan ideologi-ideologi baru di akhir zaman kolonial.
Rubrik ‘Minang Saisuak’ kali ini menurunkan
foto klasik Pasar Padang Panjang yang dibuat sekitar tahun 1930-an. Mat
kodaknya tidak diketahui, tapi foto yang berukuran 17,5 x 23,5 cm. ini
tampaknya dibuat untuk suatu postcard. “Markt
te Padang Pandjang, Padangsche Bovenlanden” (Pasar di Padang Panjang,
Padang Darat), demikian judul foto ini.Tampaknya pasar ini sedang ramai.
Di latar belakang terlihat bangunan los-los yang tampaknya relatif
masih baru. Melihat foto ini muncul kesan pentingnya pasar sebagai ajang
pertemuan sosial, tidak sekedar tempat untuk saling menukar barang dan
pelintasan uang. Gaya pakaian kaum perempuan dan laki-laki yang terekam
dalam foto ini menjadi catatan etnologis dan historis yang penting
tentang transformasi politik tubuh etnis Minangkabau.
dikutip dari:
dikutip dari:
http://www.allaboutminangkabau.com/2013/04/minang-saisuak-101-pasar-padang-panjang.html