Sering terdengar jargon yang hampir mirip dengan judul di
atas. Jargon yang digunakan untuk kepentingan komersial tersebut sebenarnya
berisi ajakan yang salah kaprah. Kita juga sudah terbiasa dengan kebiasaan
minum teh setelah makan karena dipercaya membawa kesegaran dan menghilangkan
dahaga apalagi jika di tambah es batu. Namun kenyataannya, dari segi kesehatan
minum teh setelah makan tidak lah sehat.
Kebun teh. Sumber foto: republika.co.id |
Teh yang sehari-hari dikonsumsi berasal dari daun teh
yang tumbuh di pegunungan. Teh tersebut mengandung senyawa tannin dari golongan
polifenol. Tannin ini lah yang memberikan warna pekat dan aroma wangi pada teh.
Senyawa tannin juga berperan dalam proses imunitas terhadap bakteri dan oksidan
sehingga sering disebut antibakteri dan antioksidan.
Secara kimiawi senyawa tannin akan berikatan dengan
mineral seperti Fe (besi). Begitu lah reaksi yang terjadi di tubuh ketika
senyawa tannin yang ada dalam teh bertemu dengan zat besi yang terkandung dalam
makanan. Efeknya zat besi yang seharusnya dibawa oleh darah untuk diedarkan ke
seluruh tubuh menjadi berkurang atau bahkan tak ada zat besi yang di bawa.
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai reaksi
kimia yang terjadi di dalamnya. Misalnya pembentukan
Hemoglobin (Hb) yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan
menyimpannya ke otot untuk pembakaran energi cadangan. Zat besi juga di
butuhkan tubuh untuk reaksi pembakaran guna menghasilkan energi yang berguna
untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Kekurangan zat besi berdampak pada berkurangnya pasokan
oksigen untuk pembentukan energi, sehingga muncul gejala-gejala lelah/letih,
karena tak ada yang mengikat oksigen yang biasanya dibawa oleh hemoglobin
dengan bantuan zat besi. Penyakit umum yang muncul jika kekurangan zat besi
adalah anemia.
Selain dampak di atas, ikatan antara tannin dengan zat
besi serta beberapa mineral lain seperti magnesium akan memiliki dampak jangka
panjang berupa pembentukan batu ginjal. Senyawa tannin juga bisa mengakibatkan
koagulasi (pembekuan/penggumpalan) atas protein dari daging, telur, susu dan
berbagai makanan sumber protein lainnya. Ini lah yang menyebabkan protein tak
dapat dicerna.
Ilustrasi teh. Sumber foto: republika.co.id |
Jelaslah senyawa tannin yang dikandung teh memiliki efek
negatif bagi kesehatan. Menghambat penyerapan zat besi yang mengakibatkan
gangguan produksi energi tubuh dan anemia serta membentuk gumpalan yang
beresiko menjadi batu ginjal.
Cukup lah air putih menjadi minuman setelah makan, karena
selain bisa membersihkan mulut dengan efektif, air putih tidak memiliki efek
negatif terhadap pencernaan. Air putih juga mengandung vitamin C terlarut yang
bisa mempercepat proses penyerapan zat besi dalam darah.
Namun jangan langsung menjadikan teh sebagai daftar hitam
dalam susunan minuman favorit anda. Sebab teh
masih dapat dinikmati asalkan tidak dikonsumsi bersamaan dengan makan. Senyawa
tannin atau polifenol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk mengikat bakteri dan
oksidan yang masuk ke tubuh. Untuk
menghindari gangguan penyerapan zat besi oleh tannin minum lah teh dua jam
sebelum atau sesudah makan. Konsumsi teh di pagi dan sore hari juga bisa
meningkatkan semangat dan gairah kerja.
0 komentar:
Posting Komentar