“Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi.” –Wulaningrum Wibisono
Siapa yang tak pernah mendengar musik. Paling tidak mendengar musik alam seperti kicauan burung atau desiran ombak.
Musik tak hanya digunakan sebagai media komunikasi seperti pemberi sinyal saat perang pada zaman dulu. Musik hingga sekarang masih sangat eksis dengan beragam fungsi lainnya. Misalnya fungsi hiburandan ekonomi.
Dengan musik kita bisa terhibur. Dengan musik pula seseorang bisa kaya dengan menjadi musisi ataupun penyanyi profesional.
Namun ada satu hal lagi fungsi dan manfaat musik: bisa pengaruhi kesehatan jiwa dan mental!
EV Andreas Christanday, seorang tokoh agama menjelaskan dalam suatu kali ceramah agamanya. Musik memiliki tiga komponen yaknibeat (ketukan), rhythm (irama) dan harmony. Beat memengaruhi tubuh/fisik, ryhthm memengaruhi jiwa dan harmony memengaruhi roh.
Siapa yang tak bergerak tubuhnya ketika mendengar musik rock yang memiliki beat cepat? Lalu ada kalanya saat seorang sedang bersedih, dengan mendengarkan lagu-lagu yang memiliki ritme atau irama teratur akan menenangkan perasaan dan menimbulkan rasa nyaman (good mood).
Dan pernahkah Anda merinding ketika mendengar musik yang memiliki melodi atau harmony yang menyayat hati? Itulah musik mempengaruhi tubuh, mental dan jiwa.
Penelitian mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran di tahun 2008 pun membuktikan ada penurunan tingkat stres pada kelompok yang diuji sebelum dan setelah dilakukan terapi musik. Mereka lakukan penelitian pada tiga puluh orang remaja di sebuah panti asuhan di Jawa Barat.
Penelitian dilakukan selama dua hari. Pada hari pertama mereka menguji dan mengidentifikasi tingkat stres masing-masing remaja sebelum dilakukan terapi musik. Hasilnya ada sebelas orang dengan tingkat stres berat dan sembilan belas orang dengan tingkat stres sedang.
Masing-masing remaja diperdengarkan musik yang sesuai dengan kondisi mereka. Contohnya remaja yang sedang tak bersemangat diputarkan musik bersemangat. Dalam sehari, paling tidak setengah sampai satu jam remaja tersebut diperdengarkan musik.
Lalu mereka kembali menguji dan mengidentifikasi tiga puluh remaja tadi setelah mereka diberi terapi musik. Hasilnya menunjukan terjadi penurunan tingkat stres yang signifikan.
Sebelas remaja yang awalnya stres berat berkurang hanya satu orang saja. Sembilan belas remaja dengan tingkat stress sedang juga berkurang menjadi tujuh belas dan sisanya sepuluh orang hanya mengalami stress ringan dan dua orang sisanya tak lagi stres.
Untuk menguji penelitian tersebut valid dan tak ada kesalahan, di hari kedua mereka kembali melakukan penelitian yang sama pada anak yang sama. Hasilnya tak ada yang berubah. Masih terjadi penurunan tingkat stres pada semua remaja yang diteliti. Mereka pun menyimpulkan terapi musik bisa menurunkan tingkat stres seseorangdan bahkan bisa menghilangkan stress!
Mereka juga menyarankan untuk menerapkan terapi musik ini dalam upaya penurunan tingkat stres remaja.
Terapi musik yang dilakukan dapat menurunkan hormon adrenokortikotropik (ACTH) atau biasa disebut hormon stres. Selain itu musik juga memengaruhi peningkatan produksi hormon serotonin, disebut juga hormon kebahagiaan, yang berfungsi mengontrol mood atau suasana hati.
Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik ditangkap indra pendengaran untuk kemudian diolah dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak. Selanjutnya diubah dalam bentuk ritme internal pendengaran. Ritme internal ini memengaruhi metabolime tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan baik. Baiknya sistem metabolisme akan membuat tubuh menghasilkan sistem imunitas yang baik pula sehingga tubuh lebih siap untuk menghadang berbagai penyakit.
Musik yang biasa digunakan dalam terapi musik adalah musik trance,mellow, semangat, ceria dan relaksasi. Masing-masing tema musik tersebut memiliki pengaruh yang berbeda.
Musik yang digunakan untuk menyembuhkan tekanan mental atau stres adalah musik dengan tema trance, karena berisi ungkapan rasa ceria yang luar biasa. Untuk menahan rasa duka dan menyembuhkan rasa sedih digunakan musik dengan tema mellow.
Musik dengan tema ceria dan semangat digunakan untuk meningkatkan gairah hidup dan semangat kerja. Sedangkan untuk menenangkan perasaan dan emosi digunakan musik dengan tema relaksasi.
Jadi, ada cara yang sangat efektif untuk mengatasi tekanan mental atau stres yang terus datang tiap hari. Sebelum stres itu berevolusi menjadi penyakit yang lebih berbahaya tak ada salahnya jika kita meluangkan waktu untuk mendengarkan musik kesukaan kita.
Terapi musik tak rumit untuk dilakukan, cukup setengah sampai satu jam sehari dengan syarat benar-benar mengahayati musik. Namun perlu diingat, terapi musik hanya akan efektif jika dilakukan pada tempat dan suasana yang nyaman.
Tulisan ini juga di muat di suarausu.co rubrik Tahukah Anda
Tulisan ini juga di muat di suarausu.co rubrik Tahukah Anda
Benar bung gopraa. Dan sekarang justru banyak banyak orang yg sekian jam sehari tak henti mengkonsumsi 'musik jelek' dgn karakter yg sangat negatif (mis penuh dengan orang berteriak memaki) dlm bentuk sinetron, infotainmen, talk-show politik dll. :)
BalasHapussaya sependapat, tiap musik punya ciri khas dan pengaruh yang berbeda beda. Tinggal kita pilih yg mana sesuai kepribadian kita
Hapus